Senin, 27 November 2017

Cara Berbisnis Angkringan

Tertarik membuka usaha angkringan? Atau ingin menjajal peruntungan bisnis Anda dengan menjadi jurangan usaha angkringan dengan membangun beberapa gerobak? Kenapa tidak?? Tidak hanya di kota Jogja yang dikenal sebagai sentra angkringan, di kota-kota lain sekalipun angkringan masih mampu menjanjikan hasil menggiurkan.

Apalagi sebenarnya modal dari usaha angkringan ini terbilang rendah. Untuk satu gerobak saja, bisa jadi Anda hanya membutuhkan modal tak lebih dari 3 jutaan. Artinya untuk membuka 3 gerobak atau memulai usaha jurangan angkringan kelas pemula, Anda hanya membutuhkan modal kisaran 15 juta sudah termasuk kebutuhan 3 gerobak dan seluruh kebutuhan perangkat masak.


Terbilang murah kan untuk sebuah usaha kelas menengah? Apalagi kalau kita bandingkan potensi hasil dari satu gerobak yang bisa mencapai angka minimal 200 ribuan tiap malam atau sekitar 6 jutaan perbulan, bahkan mungkin lebih.


Untung minimal 200 ribu tiap malam? Benarkah demikian? Jelas saja bisa, asal Anda sukses membuat usaha angkringan Anda terus dikunjungi konsumen. Tetapi bagaimana cara membuat usaha angkringan nasi kucing Anda sukses? Beberapa tips berikut bisa menjadi masukan untuk Anda.

Perhatikan masalah bagi hasil
Sebagai juragan angkringan, perhatikan dengan baik berapa nilai bagi hasil antara Anda sebagai pemilik usaha angkringan dengan tenaga penjaga. Biasanya tenaga kerja untuk angkringan kurang suka dengan metode penggajian. Mereka lebih suka dibayar dengan sistem sisa setoran atau dengan sistem bagi hasil. Atau dengan cara klasik share keuntungan dari tiap porsi yang terjual. Bagaimanapun, karyawan Anda sebagai penjual angkringan akan memegang tanggung jawab dalam pelayanan dan urusan keuangan di tiap tenda. Jangan sampai masalah pembayaran menjadi isu yang menghalangi mereka melayani dengan baik atau malah mendorong mereka menyelewengkan penghasilan.

Pilih lokasi strategis
Harus diakui tidak ada usaha yang tidak memerlukan perhatian mendalam soal lokasi, sekalipun itu usaha online. Jadi wajar kalau sebelum Anda membuka usaha angkringan perhatikan dengan baik pilihan lokasi yang tepat untuk usaha angkringan. Ada banyak ide lokasi yang bisa Anda pilih seperti kawasan wisata, kawasan kampus, perkantoran, daerah asrama dan kost-kostan mahasiwa atau karyawan, kawasan pemukiman, daerah dekat pasar atau terminal dan masih banyak lagi. Selalu perhatikan bilamana ada biaya tambahan seperti retribusi lokasi yang perlu Anda bayarkan. Perhatikan pula suplai listrik dan air bersih untuk mendukung kelancaran usaha.

Sesuaikan penjual dengan kelompok konsumen
Sudah dengan penentuan lokasi, kini perhatikan dengan baik siapa pasar potensial dari usaha angkringan tersebut terkait dengan lokasi usaha yang Anda pilih. Sesuaikan pelayan yang akan bertugas di tiap angkringan dengan pangsa pasar bersangkutan. Beberapa orang cenderung mudah berinteraksi dengan kalangan mahasiswa dan sebagian lain malah lebih mudah berinteraksi dengan tenaga kasar pasar atau supir bis. Tentu saja dibutuhkan pendekatan berbeda untuk membangun komunikasi denga dua kelompok konsumen ini, sementara salah satu catatan penting dalam setiap usaha angkringan adalah terjalinnya komunikasi yang sangat baik antara konsumen yang tongkrong-tongkrong diangkringan dengan penjual.

Jangan ragu sediakan menu istimewa
Setiap angkringan memang menjual menu yang cenderung itu-itu saja. Tetapi tidak ada salahnya membuat angkringan Anda berbeda dan menarik minat dengan menyediakan menu berbeda. Kalaupun bukan menu berbeda bisa dengan cara penyajian berbeda atau cara masak yang lebih baik. Misalkan saja seperti kopi Joss ala Angkringan pak Man yang legendaris. Atau pilihan menu tambahan unik seperti sambal jengkol, sambal pete atau menu unik lain yang tidak bisa Anda jumpai di angkringan lain.

Jangan hilangkan ciri khas angkringan
Apa yang membuat Anda dengan mudah mengenali sebuah angkringan? Bentuk khasnya dengan gerobak  kayu panjang dan tenda terpal yang lebar menutup hampir seluruh bagian gerobak. Lengkap dengan dua deret kursi kayu yang berada di dua sisi gerobak. Ciri khas ini justru menjadi salah satu cara berpromosi yang mudah untuk sebuah angkringan baru. Ketika Anda menghadirkan angkringan dengan melepas tanda ini, kadang membuat pasar langsung berpikir angkringan Anda sudah melepas pula ciri khas lain dari angkringan yakni kesederhanaan dan murah meriah. Ini kadang mempengaruhi perilaku konsumen untuk memutuskan mampir ke usaha angkringan Anda. Jadi sekalipun Anda ingin menghadirkan kesan modern pada usaha angkringan yang Anda buka, sebaiknya tetap mempertahankan beberapa bagian dari ciri khas angkringan itu sendiri.

Masalah kebersihan tetap krusial
Penting bagi setiap usaha berkaitan dengan produk kuliner untuk menjaga kebersihan, baik itu pada makanan yang disajikan sampai pada perangkat makan yang digunakan. Demikian pula dengan usaha angkringan. Justru dengan membuka usaha angkringan yang dikenal sebagai kuliner murah meriah dan gaya jalanan ala Jogja, masalah kebersihan menjadi sangat penting. Karena bagi masyarakat modern, makanan yang bersih menjadi jaminan sajian yang Anda siapkan sehat dan aman untuk mereka konsumsi. Jangan sampai konsumen Anda merasa “jijik” untuk kembali mampir pada usaha angkringan Anda.

Tetap jaga kesederhanaan
Satu hal yang patut Anda pertahankan pada setiap usaha angkringan, semodern apapun Anda membuatnya, kesederhanaan. Karena sebenarnya inilah nilai jual utama dari setiap usaha angkringan. Semakin Anda buat modern dan berkelas, semakin hilang kesan “angkringan” yang melekat dan semakin malas konsumen mampir ke angkringan Anda.




Bayangkan dari modal 15 jutaan, Anda bisa mengeruk hasil tak kurang dari 18 juta perbulan. Ini jelas hasil yang memuaskan dari sebuah usaha. Anda mau mendapatkan hasil gemilang sebesar itu? Tentu saja dengan menerapkan  7 tips sukses dengan usaha angkringan sukses di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar